BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
linguistik atau ilmu bahasa ilmu yang mempelajari bentuk bahasa dalam pengertian bahasa bali dikatakan linguistik sebagai "widya sane malajahin indik sekancan soroh basa" linguistik ini juga meliputi linguistik bahasa baliyang didalamnya mencakup "morfology Bahasa Bali". dalam istilah morfology dalam Bahasa Bali pada tataran linguistik dikemas lagi menjadi morfem, morfofonemik dan morfologis.
intinya, ilmu bahasa yang khusus mempelajari susunan bentuk atau struktur kata-kata bahasa Bali diistilahkan morfologi Bahasa Bali.
Pembagian linguistik bahasa Bali meliputi :
a. fonolgi(tata bunyi atau widya tata bunyi), b. morfologi(tata bentuk kata atau widya tata wangun kruna), c. sintaksis(tata kalimat atau widya tata lengkara), d. semantik(tata arti atau widya artin kruna), e, etimologi(asal kata atau widya wit kruna), f. leksikografi(kosakata bahasa bali atau kosabasa)
Dalam makalah ini penulis lebih lanjut akan membahas tentang pengertian morfologi, pengertian morfem, jenis -jenis morfem beserta contohnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. apakah pengertian morfologi dan pengertian morfem
b. apa saja jenis-jenis morfem
1.3 tujuan
untuk mengetahui pengertian morfologi dan morfem dan untuk mengetahui jenis-jenis morfem.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Morfologi
Morfologi berasal dari
bahasa inggris morphology yang terdiri dari kata Morpheme + logos. Morph
artinya bentuk, logos artinya ilmu. Dalam morfologi meliputi unsure morfem (
termasuk morfem terikat dan morfem bebas) dan morfo-fonemik.
Jadi morfologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang bentuk-bentuk kata dan pembentukan
kata.Pengertian Morfologi dalam bahasa
bali adalah ilmu yang mempelajari tentang morfem yang terdapat dalam seluruh
bahasa Bali. Maksudnya disini semua hal-hal yang dipelajari berkaitan dengan
bentuk kata dan susunan kata serta perubahan-perubahan dalam sebuah kata.
Adapun pengertian moroflogi
dikemukakan oleh beberapa pakar bahasa diantaranya seperti:
Abdul chaer dalam buku
morfologi bahasa Indonesia menerangan bahwa moroflogi adalah ilmu mengenai
bentuk dan pembentukan kata.
Menurut hari murti
kridalaksana dalam buku pembentukan ata dalam bahasa Indonesia bahwa morfologi
adalah dapat dipandang sebagai ilmu yang mencakup kata, bagian-bagian kata dan
keadian kata.
Masih banyak pakar
mengemukakan, namun disini hanya dua pakar bahasa yang bisa disampaikan
Dalam penyampaian materi
kali ini digunakan materi morfologi dengan materi pengertian morfem dan
contohnya sebagai bahan pemblajaran tatap muka II
2.2 Pengertian
Morfem
Morfem berasal dari kata
morphe : bentuk dan ema : akhiran. Jadi morfem adalah kesatuan bunyi yang
terkecil tetapi mempunyai arti dan tidak dapat diuraikan lagi.
Pengertian morfem menurut
Husein Widjajakusuma (1976:6) adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai
arti atau ikut mendukung arti. Dengan kata lain pengertian umum morfem adalah
kesatuan bunyi yang kecil dn sudah mengandung arti serta tidak dapat diuraikan
lagi.
Sebuah morfem dalam bahasa
bali dapat dirinci susunannya terdiri atas morfem terikat berupa V,K,KV,KKV,KVV
dan morfem bebas ( morfem pangkal, morfem unik,kata dasar, bentuk tunggal).
2.3Jenis morfem dapat dibagi menjadi dua yaitu:
A. Morfem
Bebas
Morfem bebas dapat berupa kata dasar
yakni kata-kata yang belum memperoleh imbuhan tetapi sudah mengandung arti
penuh pada waktu digunakan dalam pembicaraan atau penuturuan. Dengan kata lain
morfem bebas adalah morfem dapat diucapkan secara tersendiri.
Contoh: morfem bebas
Dueg, sukla, lempag, labuh, cempaka,
nyoman, legu, telu, tegeh, sekaa, jaja, kenyel,ajeng dll
Morfem bebas ini dapat berupa 10 kata
dasar (kruna lingga), baik kata benda (kruna aran), kata kerja(kruna kria),
kata keadaan(kruna kahanan), kata bilangan(kruna wilangan), kata
keterangan(kruna katerangan), kata sambung (kruna pangarep), kata sandang(kruna
piteket) maupun kata seru(kruna panguduh)
Selain itu bentuk morfem bebas ini
dapat diklasifikaskan susunannya terdiri atas 1,2,3,4,5 suku kata (wanda)
Contoh nah, don, beh à 1 wanda
Ingka, jekjek, belog à 2 wanda
Dakangan, sumaga à 3 wanda
Duryudana, wewangsalanà 4 wanda,
katimumulan,
kalasasuanà 5 wanda
B.
Morfem
terikat
Morfem terikat ini
dapat berupa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri serta akan memiliki arti
bilamana tekah digabungkan dengan bentuk lain dalam susunan pembicaraan dan
penuturannya.
Jenis morfem terikat
ada dua yaitu:
1.
Morfem
terikat secara morfologis
Berarti bentuk morfem yang akan mempunyai
arti bilamana sudah digabungkan dengan susunan morfem bebas bahasa bali yang
lain. Morfem terikat secara morfologis dapat dinyatakan berupa dua macam yakni
(1) berupa imbuhan (afiks) seperti: awalan/prefix(pengater), sisipan/infiks(
seselan), akhiran/sufiks( pangiring) dan gabungan imbuhan/konfiks dan (2)
nonafiks seperti juang, kecuh dll
2.
Morfem
terikat secara sintaksis
Istilah morfem terikat secara sintaksis ini
berarti: morfem berupa kata yang akan mempunyai arti bilamana sudah digabungkan
dalam susunan kalimat bahasa bali.
Morfem terikat secara sintaksis in ada 2
yaitu:
a.
Kata
sambung(kruna sambung)
Contonya antara lain: tekên, lan, miwah,
krana, sawirêh, lawan, wiadin, tur, ajak dll
Contoh kalimat:
Kaki lan
idadong madahar, ia milu ditu krana
ia gelem
b.
Kata
depan(kruna pangarep)
Luire: ka, ba, uli, di, ring,sig
Contoh: ia majalan ka badung, adine teka uli
karangasem.
3.
Morfem
Unik BB
Morfem unik ini belum mempunyai arti (makna)
kecuali sudah digabungkan dengan kata yang sudah punya arti bentuk morfem unik
BB ini dapat dilihat juga dalam bentuk kata majemuk.
Contoh: ngalik àtegeh ngalik
Têgrêk àberag
têgrêk
Bungkem àbelang
bungkem
Ngentak àputih
ngentak
Bonot à
selem bonot
Bentuk morfem ini dapat juga dipelajari
dalam pengertian kata majemuk setara(kruna satma sepadan). Kata majemuk setara
yang mengeraskan arti.
4.
Morfem
pangkal BB
Dijelaskan bahwa morfem pangkal merupakan
bentuk-bentuk yang tidak pernah diucapkan berdiri sendiri. Oleh karena itu
bentuk tersebut akan selalu terikat dengan morfem lainnya sehingga dapat
berdiri sendiri.
Contoh: bilbil, kipu, kituk, tingal, kecog,
delik, laib dll.
Morfem pangkal ini belum punya arti penuh
kecuali sudah digabungkan dengan imbuhan(wewehan) seperti baik awalan, sisipan,
akhiran dan konfiks
Contoh ka-bilbil, ma-kipu, kitak-kituk,
tingal-in, kacog-in-a, delik-in-a, ma-laib.
BAB III PENUTUP
A. simpulan
morfologi artinya ilmu yang mempelajari mengenai bentuk-bentuk kata dan pembentukan kata. dalam bahasa Balui diterangkan " widya sane malajahin indik wangun sakadi wangun kruna utawi wewangunan kruna"
dengan ini berarti yang dipelajari dalam morfologi bahasa Bali adalah semua hal-hal yang berkaitan dengan bentuk kata serta perubahan-perubahannya dalam sebuah kata.
simpulannya: ialah morfologi Bahasa Bali adalah widya sane malajahin indik parindik makasamian sane madue iketan sareng wangun kruna utawi susuanan kruna tur perubahan-perubahan ipun ring soroh kruna utawi susunan kruna miwah teges kruna.
B. saran
Demikian pemaparan dari makalah ini,
semoga bermanfaat bagi pembaca terutama untuk mengetahui tentang linguistik khususnya morfologi bahasa Bali. Tentu makalah ini jauh dari sempurna maka dari itu
kami mohon pada pembaca untuk menyumbang kritik dan saran yang bersifat
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anom,I.G.K dan Suparka,IGK.1993. Tata Bahasa Bali Anyar.Denpasar. Upada Sastra
2. Bawa,I W 1977. Morfem Terikat Bahasa Bali. Denpasar: Faksas Unud
3.Denes,Made (dkk).1981. Morfologi Bahasa Bali. Jakarta: pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra.
4.Ramlan.1967.Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: UP. Indonesia Jaya